Strategi yang dikeluarkan Yamaha untuk terus merangsek maju menjadi market leader roda dua di tanah air, kian menggetarkan jantung petinggi Honda. Kian hari, pesona Yamaha beserta seluruh jajaran produknya makin melekat di hati masyarakat. Iklan demi iklan, promosi demi promosi yang dilontarkan tanpa henti, sanggup memecut penjualan Yamaha di beberapa titik penjualan penting. Konon, di beberapa titik penjualan penting ini, posisi Yamaha mulai mengambil alih posisi satu dari tangan Honda. Luar biasa. Agresifitas Yamaha patut diacungi jempol dalam memanfaatkan 'kelambanan' Honda dalam merespon persaingan. Mungkinkah Honda memiliki strategi anyar untuk membuktikan dirinyalah yang tetap nomor satu ?
Kunci Honda hanya tinggal Honda Click untuk mendongkrak penjualan di tahun ini. Di samping tentu saja, New Supra Fit R yang tetap menjadi kue pasar yang enak untuk dinikmati karena memiliki porsi terbesar. Honda 125 series-nya mulai dikebiri Yamaha lewat New Jupiter Z yang tampil makin menawan dengan paduan warna ciamik khas Yamaha. New Mega Pro sudah diincar oleh Yamaha untuk ditekan dengan produk baru yang saat ini masih disimpan rapi. New Tiger, memang belum bisa dilawan. Jangankan yang baru, yang lama saja susah dikalahkan Scorpio. Tapi ini kelas premium, kue pasarnya cuma sedikit dan yang penting, Yamaha punya wakil di kelas itu.
Seperti biasa, Yamaha menghindari 'head-to-head battle' dengan Honda, sehingga lini produknya tidak pernah sekelas. Beda dengan Suzuki yang ampun-ampunan melawan Honda dengan menggunakan strategi head-to-head. Salah satu bukti Yamaha menolak strategi ini adalah dengan mempertahankan kelas 110 cc tatkala pabrikan lain sibuk melontarkan produknya untuk kelas 125 cc. Yamaha keukeuh dan malahan melaunch Jupiter MX, membuka kelas baru. Honda main 200 cc dan Suzuki di 250 cc, Yamaha pede buka kelas baru di 225 cc. Kawasaki ? Nasib menjadi pengekor, kalah telak. Suzuki mulai mengalami kebuntuan dan menaruh harapan di segmen Arashi.
Iklan Yamaha di layar kaca pun mulai membuat pemirsa yang 'paham' tersenyum simpul. The Yamaha Code ! Ingat iklan desa Cibebek yang baru membangun jembatan dan hancur berantakan dilibas Jupiter MX by Komeng ? Melambangkan pabrik ketiga Honda di Cikarang ( saat itu belum lama beroperasi dan diresmikan ) tak berguna dan 'gak ngaruh' dengan produk unggulan Yamaha Jupiter MX. Ingat iklan Jupiter Z baru dengan tema 'Irit .... Irit itu' ? Meledek jargon Honda yang dari dulu bertahan dengan ke-irit-annya dan seolah tidak punya ide lain. Ingat pula iklan Vega yang disusupi tema 'Spare part Yamaha lebih murah !' ? Diposisikan melawan iklan Honda 'Motor juga manusia'. Hehehe .... cerdik, lihai, sedikit bengis namun berhasil !
Honda, kemungkinan besar tidak akan meladeni physico-war yang dilancarkan Yamaha dan memilih diam. Namun diam-nya Honda ini, disinyalir beberapa pihak sebagai ketidakberdayaan dan kebuntuan. Honda butuh aliran darah baru, strategi anyar ! Membuang kesombongan dan keterlenaan selama puluhan tahun menikmati enaknya kursi kerajaan. Jaman sudah berubah, masyarakat kian kritis dan mampu menilai, tidak lagi semata berdasarkan image masa lalu sehingga dengan mudah menjatuhkan pilihan. Praktis, nasib Honda sedikit tertolong dengan jaringan service yang bak gurita, di mana-mana serta after sales service yang masih sedikit di atas kompetitornya.
Yamaha mesti memperhatikan sektor after sales service-nya jika ingin menambah keunggulan bersaing. Honda mesti 'bangun' jika tidak ingin dibuat mati oleh Yamaha.
Honda, open your eyes ! You are losing the battle now !
Kunci Honda hanya tinggal Honda Click untuk mendongkrak penjualan di tahun ini. Di samping tentu saja, New Supra Fit R yang tetap menjadi kue pasar yang enak untuk dinikmati karena memiliki porsi terbesar. Honda 125 series-nya mulai dikebiri Yamaha lewat New Jupiter Z yang tampil makin menawan dengan paduan warna ciamik khas Yamaha. New Mega Pro sudah diincar oleh Yamaha untuk ditekan dengan produk baru yang saat ini masih disimpan rapi. New Tiger, memang belum bisa dilawan. Jangankan yang baru, yang lama saja susah dikalahkan Scorpio. Tapi ini kelas premium, kue pasarnya cuma sedikit dan yang penting, Yamaha punya wakil di kelas itu.
Seperti biasa, Yamaha menghindari 'head-to-head battle' dengan Honda, sehingga lini produknya tidak pernah sekelas. Beda dengan Suzuki yang ampun-ampunan melawan Honda dengan menggunakan strategi head-to-head. Salah satu bukti Yamaha menolak strategi ini adalah dengan mempertahankan kelas 110 cc tatkala pabrikan lain sibuk melontarkan produknya untuk kelas 125 cc. Yamaha keukeuh dan malahan melaunch Jupiter MX, membuka kelas baru. Honda main 200 cc dan Suzuki di 250 cc, Yamaha pede buka kelas baru di 225 cc. Kawasaki ? Nasib menjadi pengekor, kalah telak. Suzuki mulai mengalami kebuntuan dan menaruh harapan di segmen Arashi.
Iklan Yamaha di layar kaca pun mulai membuat pemirsa yang 'paham' tersenyum simpul. The Yamaha Code ! Ingat iklan desa Cibebek yang baru membangun jembatan dan hancur berantakan dilibas Jupiter MX by Komeng ? Melambangkan pabrik ketiga Honda di Cikarang ( saat itu belum lama beroperasi dan diresmikan ) tak berguna dan 'gak ngaruh' dengan produk unggulan Yamaha Jupiter MX. Ingat iklan Jupiter Z baru dengan tema 'Irit .... Irit itu' ? Meledek jargon Honda yang dari dulu bertahan dengan ke-irit-annya dan seolah tidak punya ide lain. Ingat pula iklan Vega yang disusupi tema 'Spare part Yamaha lebih murah !' ? Diposisikan melawan iklan Honda 'Motor juga manusia'. Hehehe .... cerdik, lihai, sedikit bengis namun berhasil !
Honda, kemungkinan besar tidak akan meladeni physico-war yang dilancarkan Yamaha dan memilih diam. Namun diam-nya Honda ini, disinyalir beberapa pihak sebagai ketidakberdayaan dan kebuntuan. Honda butuh aliran darah baru, strategi anyar ! Membuang kesombongan dan keterlenaan selama puluhan tahun menikmati enaknya kursi kerajaan. Jaman sudah berubah, masyarakat kian kritis dan mampu menilai, tidak lagi semata berdasarkan image masa lalu sehingga dengan mudah menjatuhkan pilihan. Praktis, nasib Honda sedikit tertolong dengan jaringan service yang bak gurita, di mana-mana serta after sales service yang masih sedikit di atas kompetitornya.
Yamaha mesti memperhatikan sektor after sales service-nya jika ingin menambah keunggulan bersaing. Honda mesti 'bangun' jika tidak ingin dibuat mati oleh Yamaha.
Honda, open your eyes ! You are losing the battle now !








Well,… mungkin ini yang bisa gue bilang… terlebih-lebih pada race ke 2 kelas 110cc… smart strategy dari team Yamaha yang bisa membungkam Honda …!!! Jika dilihat dari sisi motor… Honda Blade cukup bisa menyalak… walau baru pertama kali turun di ajang Indoprix ini …!!! Yang cukup mengherankan kemana Suzuki ataupun Kawasaki di kelas 110cc ini …??? Sigit PD memang ‘berjasa’ membuat bendera Yamaha selalu berkibar… dan memang PD banget racer yang satu ini …!!! Pada race 1,… sebenernya Honda bisa memberikan perlawanan yang cukup tangguh… namun kurang dalam ‘beregu’… so praktis cuma 1 – 2 racer yang berjuang sendirian… dibandingkan Yamaha yang bisa 4 – 5 racer di lini depan …!!! Pada lapz 1 racer 1,… terlihat Owi Nurhuda (Honda) bisa memimpin di depan… ditempel oleh Sigit PD (Yamaha) … dan Wawan Hermawan (Honda) yang juga menempel… !!! Selebihnya nyaris 5 – 6 pembalap dibelakangnya adalah pembalap Yamaha …!!!
Lap ke 2,… Honda mulai bisa bicara dengan wawan yang mimpin, diikuti Sigit PD dan Owi Nurhuda …!!! Namun di lap ke 4, mulai Yamaha unjuk gigi dengan Fitriansyah Kete dan Owi Nurhuda… sedangkan Wawan Hermawan praktis di posisi ke 3 …!!! Namun di lap ke 5, wawan mulai melorot ke posisi 5… !!! Terjadi permisahan kelompok pembalap… tercatat cuma 5 pembalap terdepan… yang lain praktis sulit ke depan… coz tertinggal 6 detik…. dimana 3 pembalap adalah dari Yamaha dan 2 lainnya dari Honda …!!! Sigit PD mulai lepas di lap ke 9… dengan selisih 2 detik didepan Owi Nurhuda… !!!
Sigit PD praktis semakin di depan… posisi ke 2 diperebutkan antara Wawan, Kete dan Owi …!!! Sayang aza walaupun Wawan sempet di posisi ke 2 pada lap ke 11,.. namun tidak bisa mempertahankan posisinya… akhirnya kudu menyerah ditangan Kete,… selisihnya sangat tipis antara Kete, Owi dan Wawan … sedangkan Sigit PD lolos dan meninggalkan jarak waktu cukup jauh… 7 detik …!!! Pada race ke 2,… lagi-lagi M. Nurgianto praktis berjuang sendirian… apalagi setelah keluar S besar… terlihat banget Sigit PD lepas sendirian… dan ketika ia mencoba mengejar… sekitar 3 – 4 pembalap Yamaha… menutup racing line sebelum 3 tikungan hairpin …!!!
